Minggu, 31 Januari 2016

B.Indonesia Mengenai Teks Eksemplum


  • Memahami Struktur Teks Eksemplum
Setiap hari banyak peristiwa yang terjadi dalam diri kita, baik yang menyenangkan maupun menyedihkan. Semua peristiwa tersebut pasti ada hikmah yang bermanfaat bagi diri kita sendiri. Ragam peristiwa tersebut dapat kita susun dalam teks eksemplum. Tapi apa itu  teks eksemplum ? Teks eksemplum adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut pastisipannya tidak perlu terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa.
Teks eksemplum biasa ditemukan dalam media cetak, seperti buku kumpulan cerita, koran, atau majalah. Eksemplum adalah jenis genre cerita yang berkaitan dengan insiden yang didalamnya terdapat beberapa hal yang menjadi insiden. Insiden yang terjadi dijadikan bahan untuk menarik suatu kesimpulan tentang nilai-nilai atau pelajaran berharga oleh pembaca.
Pada dasarnya, teks eksemplum mempunyai struktur sebagai berikut.
1.      Abstrak
2.      Orientasi
3.      Insiden
4.      Interpretasi
5.      Koda/amanat
§ Abstrak → inti peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan peristiwa yang akan diceritakan.
§ Orientasi → bagian pembuka cerita atau awalan cerita.
§ Insiden → peristiwa yang tidak diinginkan.
§ Interpretasi → makna atau pesan dari peristiwa yang tidak diinginkan.
§ Koda → bagian penutup cerita.

  • Ciri Kebahasaan Teks Eksemplum
Dalam penyusunan teks eksemplum, terdapat ciri-ciri kebahasaan, antara lain berupa penggunaan kalimat kompleks, kata rujukan, dan kata hubung atau konjugsi.
1.      Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi peristiwa atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dan lebih dari satu struktur. Kalimat kompleks sering disebut kalimat luas. 
Macam-macam kalimat kompleks sebagai berikut 
          a. Kalimat kompleks parataktik
              adalah kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan 
              dengan hubungan                    
              konjugtif sejajar dengan makna, antara lain : dan, tetapi, atau.
              Contoh:
              Yang pertama disebut mahluk hidup dan yang kedua disebut mahluk mati 
          b. Kalimat kompleks hipotaktif
              adalah kalimat kompleks yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif saja dan 
              tidak sejajar dengan makna, antara lain: apabila, jika, karena, ketika. 
              Contoh: 
              Dia akan mendapat nilai bagus apabila ia giat belajar 
    
     2 . Kata Rujukan 
Kata rujuk adalah satu kata yang merujuk pada kata lain dan memperlihatkan keterkaitannya. Contohnya : saat itu saya bertemu dengan serorang kenalan baru yang menurut saya sangat baik. Dia menunjukkan betapa baiknya dirinya dengan selalu membantu kesulitan saya selama latihan. kata dia dan kenalan baru mempunyai keterkaitan. Kata dia merujuk kepada kenalan baru. 

Macam-macam kata ganti dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
a. Kata ganti orang
    1) kata ganti orang pertama 
           a) kata ganti orang pertama tunggal. Contoh : aku, saya, daku, ku, -ku
           b) kata ganti orang pertama jamak. Contoh : kami, kita
    2) kata ganti orang kedua 
           a) kata ganti orang kedua tunggal. Contoh : kamu,anda, engkau, kau, dikau,-mu
           b) kata ganti orang kedua jamak. Contoh : kalian, kamu sekalian
    3) kata ganti orang ketiga 
           a) kata ganti orang ketiga tunggal. Contoh : dia, beliau, ia, -nya
           b) kata ganti orang ketiga jamak. Contoh : mereka, -nya
b. kata ganti penunjuk 
     1) kata ganti penunjuk umum. Contoh : ini, itu
     2) kata ganti penunjuk tempat. Contoh : sini, situ, di sini, ke sana, dari situ, ke sini, dari 
         sana, yakni , yaitu 
     3) kata ganti penunjuk ihwal. Contoh : begini, begitu 
     4) kata ganti penanya 
            a) kata ganti penanya benda atau orang. Contoh : apa, siapa, mana, yang mana 
            b) kata ganti penanya waktu. Contoh : kapan, bilamana, apabila 
            c) kata ganti penanya tempat. Contoh : di mana, ke mana , dari mana 
            d) kata ganti penanya keadaan. Contoh : mengapa, bagaimana 
            e) kata ganti penanya jumlah. Contoh : berapa 
c. kata ganti yang tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu.Contoh : sesuatu, 
   seseorang, barang siapa, siapa, apa-apa, anu, masing-masing, sendiri

     3 . Kata hubung atau konjugsi 
           a. Kongjunsi koordinatif 
               Konjungsi koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua unsur 
               kalimat 
               atau lebih di dalam suatu paragraf yang memiliki kedudukan yang setara antara l
               ain: dan, namun, tetapi, atau, padahal, sedangkan, dan serta.
               Contoh:
               Ibu menanak nasi.
               Ibu menggoreng ikan di dapur.
               Ibu menanak nasi dan menggoreng ikan di dapur.
           b. Konjungsi Korelatif
               Konjungsi korelatif adalah kata hubung yang dalam penggunaanya berupa kata 
               berpasangan. Contohnya : jangankan, -pun, baik... maupun, bukan hanya...,
               melainkan, tidak hanya..., tetapi juga.
               Contoh: 
               Jangankan motor, mobil pun bisa saya beli.
               Baik Kiki maupun Winda keduanya sama-sama baik.
               Ade tidak hanya pintar dalam pelajaran tetapi juga pintar memainkan musik.
           c. Konjungsi Subordinatif
               Konjungsi ini merupakan kebalikan dari konjungsi koordinatif. Fungsi konjungsi ini      
               yaitu 
               sebagai penghubung antarunsur kalimat yang tidak sama kedudukannya.       
               Contohnya:
               kalau, jika, bila, tanpa, bahwa, meskipun, biarpun, sebab, karena, sampai, sehingga,
               seolah-olah, seandainya, selama, saat, ketika, dengan dan tanpa.
               Contoh : 
               Jika cukup punya uang, aku akan membeli motor baru itu.
               Seandainya tidak hujan, aku akan pergi ke rumahmu.
               Biarpun hujan, Pak Dirga tetap mengolah sawahnya.

  • Menyusun Teks Eksemplum
Untuk menyusun teks eksemplum dengan benar, tentukan tema atau tupik terlebih dahulu, selanjutnya tentukan bagian-bagian yang menyusun teks seperti abstrak, orientasi, insiden, interpretasi dan koda. Selain itu, diperlukan fitur atau ciri kebahasaan.
Fitur bahasa eksemplum pada dasarnya sebagai berikut;
1 . Menggunakan bahasa naratif
2 . Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
3 . Menghadirkan diri penulis yang ada dalam interpretasi atau koda
4 . Menggunakan proses material dan tindakan untuk mengeksplorasi insiden
5 . Menggunakan proses relasional untuk mengeksplorasi penilaian 
6 . Menggunakan referensi teks dan hubungan leksikal untuk menunjuk pada nilai-nilai yang disarankan oleh peristiwa.

  • Menelaah dan Merevisi Teks Eksemplum
Menelaah teks adalah mempelajari, menyelidik, mengkaji dan  memeriksa  per bagian dari sebuah teks eksemplum, sedangkan merevisi adalah mengganti atau memperbaiki beberapa bagian yang kurang benar ke dalam bentuk yang benar dan sesuai dengan kaidah teks eksemplum. 
Ada dua aspek yang harus diperhatikan dalam menelaah sebuah teks, yaitu isi dan bahasa. Menelaah dan merevisi teks menjadi kegiatan yang penting dan tidak boleh diabaikan karena keduanya sangat bergantung pada pemahaman ciri yang dimiliki oleh teks eksemplum. Dengan menelaah dan merevisi teks eksemplum diharapkan penamahaman mengenai teks eksemplum menjadi bertambah. Berikut contoh menelaah teks eksemplum sebagai berikut :
Menelaah Teks “Cinderela Gadis Penyabar”
Struktur Teks
Kalimat dalam Teks
Orientasi
Zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat marah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melakukan pekerjaan rumah yang berat, seperti menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan masakan untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari.
Insiden
Pada suatu hari Cinderela duduk termenung sambil menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap  tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan memakai baju yang sangat bagus. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak dansa oleh sang pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah. Ia pun menangis sedih.

“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh karena itu, saya juga ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta.”

Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berubah menjadi gaun yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yang sangat cantik. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela. Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau kamu akan kembali seperti semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.

Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu kacanya tertinggal.

Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
Interpretasi
Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri, ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik.

Merevisi teks artinya memperbaiki kalimat atau kata yang salah dalam cerita. Berikut contoh merevisi teks eksemplum sebagai berikut :
Struktur Teks
Kalimat dalam Teks
Orientasi
Zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat pemarah. Mereka memperlakukan Cinderela dengantidak sopan dan buruk kejam. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melakukan pekerjaan rumah yang berat, sepertimenyikat mengepel lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan menyiapkan masakan untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari.
Insiden
Pada suatu hari Cinderela duduk menangis meratapi nasibnya. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan memakai gaun yang sangat indah. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak dansa oleh sang pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah menetes. Ia pun menangis sedih.

“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan atau selalu lapang dada. Oleh karena itu, saya juga ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta.”

Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berubah menjadi gaun yang sangat. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yang sangat cantik indah. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela. Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau kamu akan kembali seperti semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.

Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkanmenyenangkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari cepat ke luar istanasecepat yang ia mampuDalam ketergesa-gesaannya Karena tergesa-gesa, salah satu sepatu kacanya tertinggal.

Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
Interpretasi
Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri, ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik.

  • Meringkas Teks Eksemplum
Ringkasan adalah hasil meringkas. Hal yang tertuang dalam ringkasan tentu harus sesuai dengan isi teks yang diringkas. Hal ini dimaksudkan agar ringkasan tersebut dapat mewakili teks aslinya. Dengan demikian, saat pembaca membaca ringkasan sama halnya membaca teks yang telah diringkas.
Untuk membuat suatu ringkasan teks, dapt melakukan langkah-langkah berikut:
1. Membaca teks yang akan diringkas dengan teliti dan cermat
2. Menandai pokok-pokok yang menjadi inti teks
3. Merangkai kembali dengan kalimat sendiri teks tersebut secara ringkas berdasarkan pokok-pokok inti  yang telah dicatat.
4. Menyunting ringkasan, baik dari segi isi maunpun bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar